Sejarah
menulis : martabat manusia yang harus "ditinggikan" di dunia ini di
antaranya orang-orang yang memiliki keterampilan tangan untuk memanifestasikan
gagasan-gagasan. Manusia-manusia inilah yang kemudian dianggap sanggup
memberikan wujud fisik atau "prasasti konkrit" mengenai peradaban
yang sedang ditempuh, atau kebudayaan yang sedang dijalani.
Di Cina hal itu sangat tertampakkan. Pada
zaman Dinasti Song (960-1279) Kaisar Huizong sangat menekankan hal itu pada
masyarakatnya. Ia pun kemudian bertitah, bahwa rakyat yang bisa melukis,
menulis kaligrafi, dan membuat syair, adalah warga negara kelas utama. Untuk
itu sang Kaisar lalu acap membuat lomba, yang tujuannya mengasah rasa, agar
rakyatnya menjelma menjadi masyarakat seni. Kaisar Huizong pun mendirikan
Akademi Seni Kerajaan yang menyatukan Aliran Utara dan Aliran Selatan.