Selain tata letak bungalo yang memencar, kiat menyatukan sosok bangunan ke alam dilakukan dengan memanfaatkan materi seperti kayu dan batu dalam wujud aslinya. Dinding lantai dasar bangunan utama yang di antaranya meliputi lobi dan resto, terdiri atas susunan batu ekspos yang diambil dari sungai di dekat lokasi hotel. Pada unit-unit bungalo yang didesain seperti
rumah pangung, susunan batu ini dimanfaatkan sebagai kaki penyangga. Konstruksi panggung terutama dilakukan untuk
memelihara vegetasi alam, mempertahankan resapan air hutan, dan mengurangi
dampak iklim hujan tropis terhadap bangunan.
Di samping itu, ketinggian yang dicapai pun memungkinan pengoptimalan
sudut pandang ke arah hijaunya panorama hutan.
Jembun
ganda yang di
hawah dilengkapi penyekat
anti serangga, menghubungkan
bungalo dengan
bangunan utama.
Menara-menara
pengawas ditempatkan
di setiap ujung modul bungalo. lokasi
hotel dilihat dari atas.
Patung-patung
setinggi tiga meter di halaman depan, dibuat oleh suku Komoro untuk menyambut
tamu-tamu yang datang.