Di
tepi indahnya belantara lrian Jaya, hotel berstandar internasional Sheraton Inn
tampak menyatu dengan alam karena bangunan utama dan unit-unit bungalo
berlantai dua ditata menyusup ke dalam hutan.
Untuk menghubungkan setiap unit bungalo yang masing-masing memiliki 16
kamar tidur, disediakan jembatan-jembatan berpenyekat antiserangga yang
desainnya mementingkan kedekatan alam.
Menurut Robert Steul, salah satu arsitek dari konsultan arsitektur yang
berpusat di Missouri, Amerika Serikat keistimewaan tempat peristirahatan
tersebut terletak pada prinsip dasar desainnya yang berusaha meminimalkan
dampak bangunan terhadap lingkungan.
Konstruksi
panggung terutama dilakukan untuk memelihara vegetasi alam, mempertahankan
resapan air hutan, dan mengurangi dampak iklim huian tropis terhadap bangunan.