Renovasi rumah akan optimal
hasilnya jika dilakukan dengan prioritas ruang-ruang pokok dan penempatannya
yang cermat.
Penerapan detail yang pas akan mempercantik penampilannya.
Tampak depan yang dilengkapi
pergola serta kolam ikan dan teras jembatan terasa semakin sejuk dengan
kehadiran papirus dan lotus.
Rumah tipe 65
yang serba terbatas seringkaii tidak dapat mengakomodasi kebutuhan ruang
sebuah keluarga. Untuk mengatasi hal
ini, Hendro Poernomo dan isterinya Rieke yang sama-sama arsitek memulai
renovasi rumahnya dengan memprioritaskan ruang-ruang pokok seperti area
keluarga, ruang tidur, area servis, dan ruang kerja.
Renovasi yang memakan waktu lebih dari enam bulan tidak melalui proses
perombakan besar-besaran karena desain yang sudah ada memungkinkan adanya
penambahan di sana-sini tanpa harus mengubah konstruksi dasar. Menurut nyonya rumah, ketinggian atap yang
disediakan memang didesain untuk penambahan massa bangunan ke atas. Jadi,
rumah hasil renovasi tersebut tetap menggunakan atap yang lama meskipun
plafonnya baru. Perubahan titik-titik
lampu yang kini memakai sistem pencahayaan arah bawah (downright) mengharuskan penggantian tersebut.
Sirkulasi udara melaiui ventilasi dan jendela dipakai untuk menyejukkan
ruang-ruang dalam secara alami. Sang
isteri yang tidak menyukai kehadiran teralis besi mengganti jendela-jendela kaca
dengan jendela krepyak yang juga diiengkapi daun jendela berpenyekat
antinyamuk.
Kesan cantik dan sejuk segera tertangkap pada tampak rumah berkusen
putih, jalusi warna biru pudar, serta pintu warna kayu natural pudar yang
letaknya mengarah ke samping. Di bawah
naungan pengola yang juga meneduhi teras,