Mengangkat
serta memperkenalkan kembali kebesaran budaya masa lalu telah menjadi bagian
dari "jiwa" hotel butik -- Hotel Tugu Bali -- di sebuah desa Canggu,
Kuta. Oleh karena itu, merupakan sebuah gagasan menarik dari pemilik hotel
menghadirkan beberapa ruang khusus untuk perawatan tradisional para tamu.
Hadirnya empat ruang perawatan tradisonal
-- Waroeng Djamoe, Kamar Molek, Seger Waras, Kamar Solek serta Gubuk Nglamun
Leha-Leha -- merupakan bukti tekad dari sang pemilik hotel untuk mewujudkan
sebuah hotel yang sangat mencintai budaya tradisional negeri sendiri.
Ruang-ruang perawatan dirancang tidak begitu luas. Interiornya memiliki
sentuhan magis ketimuran dengan elemen furnitur yang cukup tua serta serba
antik.
Seluruh materi perawatan berupa ramuan
rempah dan jamu-jamu tradisional yang mudah ditanam dipekarangan ditata dalam
wadah stoples-stoples kuno berpenutup kertas minyak puspa warna. Dan
nampan-nampan antik berusia ratusan tahun turut pula mewarnai pendisplaian
reramuan ini. Aroma khas wewangian eksotis tradisional yang seakan mengalir
keluar dari rempah-rempah pun merebak magis serta menjadi tengara keagungan
budaya masa lampau.