Gereja Pohsarang, Klimaks Sebuah Desa - Bagian Keempat


BERSAHAJA
Secara keseluruhan, materi batu ka mendominas bangunan.  Penggunaan ma­teri ini menciptakan kesan penampilan yang bersahaja dan akrab dengan kondisi alam sekitar.
Sistem penerangan diciptakan sealami mungkin dengan sedikit bukaan berupa tingkap cahaya (skylight) di puncak atap.  Sorotan sorotan sinar ygng masuk dipadu dengan reng-reng dan genteng yang di ek­spos begitu saja, menghasilkan suasana pedesaan yang hangat.  Disertai iringan musik (liturgi) yang menggunakan gamelan dan gending Jawa, suasana inkul turasi begitu menyatu dan membuat "se
 Altar, Gereja Pohsarang, Klimaks Sebuah Desa
Tingkap cahaya di puncak atap meniadi unsur penerang alami baqi terciptanya suasana gereja yang sakral. 
Ornamen altar Vang diukir dengan sangat halus terbuat dari susunan batu bata dengan perekat pasir dan tetes tebu. 
Pemandangan spektakuler dari altar gereja.