AREA DUDUK (6 X 4
meter)
Di area inilah
gagasan sebuah ruang multifungsional diterapkan. Dikarenakan luas ruang tidur
anak -- bersebelahan dengan area duduk -- tidak mencukupi untuk dua orang
putra, maka dilakukan pertukaran fungsi ruang tidur anak menjadi ruang tidur
utama. Sebaliknya, untuk memperluas space kamar tidur utama, dinding
pembatas dengan area duduk dibongkar, dan sebagai pembatas area diberi pintu
sorong (sliding door). Sementara itu, area duduk dan area masuk yang
semula menyatu kini dirancang berpintu sorong pula.
Keunikan desain area duduk ini terletak
pada perbedaan fungsinya di malam dan siang hari. Di malam hari, pintu sorong
yang menghubungkan ruang tidur utama dan area duduk dibiarkan terbuka --
sementara pintu sorong yang membatasi area duduk dan area masuk ditutup --
hingga kedua area tersebut menjadi area privat. Sebaliknya, di siang hari,
pintu sorong yang menghubungkan kamar tidur utama dengan area duduk ditutup --
sementara pintu sorong yang membatasi area duduk dan area masuk (foyer)
dibuka -- sehingga area duduk kembali berfungsi sebagai area publik. Selain
itu, untuk memenuhi kebutuhan teknis home theatre, area duduk dirancang
kedap suara dan dibuat layar khusus.
mengikuti penataan ruang yang berkonsep
multifungsional, furnitur bergaya klasik -- seperti sofa love seat dan
wingchair -- di area ini juga berfungsi ganda. Dengan desain reclyning,
sofa tersebut dapat dimanfaatkan baik untuk bersantai maupun di kesempatan
resmi.